Kamis, 08 September 2011

BKSN 2011

Pengantar Singkat

Awal Bulan Kitab Suci Nasional adalah keprihatinan Gereja bahwa umat kurang akrab dengan kitab suci. Tahun 1975 Lembaga Biblika Indonesia menyarankan agar tiap paroki mengadakan misa Syukur dalam bulan Agustus untuk menyambut terbitnya Alkitab ekumenis. Di tahun 1976 ditentukan Minggu Kitab Suci yang tahun itu jatuh pada tanggal 24/25 Juli 1976. Selanjutnya sidang MAWI 1977 menetapkan hari minggu pertama bulan September sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional (HMKSN). Dalam perkembangannya satu minggu dalam setahun dirasakan kurang, maka ditetapkanlah bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional, yang diisi dengan pelbagai kegiatan bersangkutan dengan Kitab Suci. Hal ini masih berlangsung sampai sekarang.

Pada tahun 2011 ini ada empat perumpamaan yang dipilih untuk dijadikan bahan renungan serta pembelajaran bersama dalam Bulan Kitab Suci ini, yaitu:

1. Orang Samaria Yang Baik Hati (Luk.10:25-37)
2. Anak Yang Hilang (Luk 15:1-32)
3. Lalang di Ladang Gandum (Mat. 13:24-30)
4. Pengampunan (Mat. 18:21-35).

Kedua perumpamaan yang pertama hanya terdapat di dalam Injil Lukas, sedang kedua perumpamaan terakhir hanya terdapat di dalam Injil Matius. Pemilihan keempat perumpamaan tersebut didasari oleh isinya yang relevan untuk situasi kita bersama saat ini. Kita mencoba bersama-sama menggali pesan-pesan perumpamaan dalam bentuk sharing, berbagi pengalaman dan berbagi pendapat. Bulan September ini kita memasuki bulan Kitab Suci, marilah setiap hari kita membaca dan merenungkan apa yang tertulis dalam Kitab suci, aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan, wilayah maupun Sarasehan Kitab Suci yang diselenggarakan di Paroki dan kiranya juga dapat memanfaatkan tulisan-tulisan renungan yang ada di blog ini.

Pertemuan I. Perumpamaan orang Samaria yang baik hati

INJIL Lukas 10:25-37

Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.' Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya." Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar